Disebut dalam FinCen File, Ini Penjelasan CIMB Niaga dan BCA


 PT Bank CIMB Niaga Tbk tertera dalam laporan Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) untuk salah satunya bank yang diduga ada dana diterima yang ganjil sebesar USD 4,88 juta atau Rp 72 miliar.

Menerawang Angka Keluaran Togel

Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal PT Bank CIMB Niaga Tbk Fransiska Oei, memperjelas jika CIMB Niaga mempunyai skema otomasi untuk mengetahui transaksi-transaksi yang mempunyai beberapa unsur yang meresahkan.


"Tiap transaksi yang penuhi faktor itu akan kami penyelidikan dengan kumpulkan beberapa info yang ada serta bisa didapat oleh Bank," kata Fransiska ke Liputan6.com, Selasa (22/9/2020).


Sambungnya, jika transaksi disebut dinyatakan positif penuhi beberapa unsur transaksi yang meresahkan seperti ditata oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku.


"Karena itu Bank akan lakukan laporan Laporan Transaksi Keuangan Meresahkan (LTKM) ke Pusat Laporan serta Analisa Transaksi Keuangan (PPATK)," katanya.


Disamping itu, Direktur Penting PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja, pastikan bila faksinya tetap ikuti ketentuan yang ada.


"BCA tetap comply dengan ketentuan perundang-undangan di bagian perbankan serta Anti Pencucian Uang dan Pembiayaan Terorisme /APUPPT," tegas Jahja.


FinCEN menulis sekitar 496 transaksi meresahkan yang mengalir ke serta keluar dari Indonesia yang dilaksanakan 19 bank, dengan keseluruhan nilai capai USD 504,65 juta atau seputar Rp 7,41 triliun.


Mengenai 19 bank itu salah satunya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Selanjutnya ada pula beberapa bank swasta besar seperti Bank Central Asia (BCA), Bank DBS Indonesia, Bank Windu Kentjana International, Hong Kong Shanghai Banking Corp (HSBC), CIMB Niaga.


Selanjutnya Panin Bank, Bank Nusantara Parahyangan, Bank of India Indonesia, OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Commonwealth, Bank UOB Indonesia, Bank ICBC Indonesia, Chinatrust Indonesia, Standar Chartered, Bank International Indonesia, sampai Citibank.


Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) memberikan laporan bocoran data sekitar saluran dana meresahkan yang keluar masuk lewat perbankan besar di dunia, termasuk juga Indonesia.


Spesial di negeri disebut sekitar 19 bank mempunyai saluran dana yang ganjil, dengan keseluruhan nilai capai USD 504,65 juta atau seputar Rp 7,41 triliun.


Jumlah dana itu terbagi dalam uang masuk di Indonesia sejumlah USD 218,49 juta, serta dana yang ditransfer ke luar Indonesia sekitar USD 286,16 juta.


Mencuplik situs International Consorsium of Investigative Journalism (ICIJ), Selasa (22/9/2020), FinCEN File menulis ada sekitar 496 transaksi meresahkan yang mengalir ke serta keluar dari Indonesia, dilaksanakan 19 bank.


Semua transaksi itu diolah lewat 4 bank yang berbasiskan di Amerika Serikat, yaitu The Bank of New York Mellon sekitar 312 transaksi, Deutsche Bank AG (49 transaksi), Standar Chartered Plc (116 transaksi), serta JP Morgan Chase & Co (19 transaksi).


Ke-4 bank itu selanjutnya memberikan laporan kesibukan meresahkan ke FinCEN. Mengenai dalam perincian 19 bank ini, ada beberapa bank pelat merah seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.


Selanjutnya ada pula beberapa bank swasta besar seperti Bank Central Asia (BCA), Bank DBS Indonesia, Bank Windu Kentjana International, Hong Kong Shanghai Banking Corp (HSBC), serta Bank CIMB Niaga.


Selanjutnya Panin Bank, Bank Nusantara Parahyangan, Bank of India Indonesia, OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Commonwealth, Bank UOB Indonesia, Bank ICBC Indonesia, Chinatrust Indonesia, Standar Chartered, Bank International Indonesia, sampai Citibank.


Berikut urutan lengkap 19 bank dengan saluran dana ganjil dan nominal transaksinya:


1. DBS Indonesia (8 transaksi)


Uang Keluar: USD 1,51 juta


Uang Diterima: USD 1,99 juta


2. Bank Mandiri (111 transaksi)


Uang Keluar: USD 250,39 juta


Uang Diterima: USD 42,33 juta


3. Bank Windu Kentjana (49 transaksi)


Uang Keluar: 0


Uang Diterima: USD 130,81 juta


4. BCA (19 transaksi)


Uang Keluar: 0


Uang Diterima: USD 753,760 juta


5. CIMB Niaga (7 transaksi)


Uang Keluar: 0


Uang Diterima: USD 4,88 juta


6. BNI (2 transaksi)


Uang Keluar: USD 10,21 juta


Uang Diterima: USD 428,052 juta


7. Panin Bank (19 transaksi)


Uang Keluar: USD 5,42 juta


Uang Diterima: 0


8. Bank Nusantara Parahyangan (10 transaksi)


Uang Keluar: USD 708,541Uang Diterima: 0


9. Bank of India Indonesia (5 transaksi)


Uang Keluar: 0


Uang Diterima: USD 20,76 juta


10. OCBC NISP (13 transaksi)


Uang Keluar: USD 2,65 juta


Uang Diterima: USD 44.095


11. Danamon (28 transaksi)


Uang Keluar: 0


Uang Diterima: USD 3,1 juta


12. Commonwealth Bank (152 transaksi)


Uang Keluar: USD 6,59 juta


Uang Diterima: USD 2,96 juta


13. UOB Indonesia (24 transaksi)


Uang Keluar: USD 2,39 juta


Uang Diterima: 0


14. ICBC Indonesia (1 transaksi)


Uang Keluar USD 49.990


Uang Diterima: 0


15. Chinatrust Indonesia (39 transaksi)


Uang Keluar: USD 57.440


Uang Diterima: USD 496.858


16. Standar Chartered Bank (3 transaksi)


Uang Keluar: USD 5,8 juta


Uang Diterima: USD 5.400


17. BII (34 transaksi)


Uang Keluar: USD 348.288


Uang Diterima: USD 4,88 juta


18. Citibank (1 transaksi)


Uang Keluar: 0Uang Diterima: USD 2 juta


19. HSBC


Uang Keluar: 0Uang Diterima: USD 2,99 juta


Postingan populer dari blog ini

Bangko Sentral towards quit Approving Electronic Financial institution Permit Requests

rakit kayu memiliki ukuran 2 mtr. x 2 mtr

the deep-Earth mountains could be made from a subtly different material to the surrounding mantle